Wednesday, 18 September 2019

Gempar Kayu Bajakah Sembuhkan Kanker, Dianggap Tanaman Mistis hingga Miliki Antioksidan









pohon tunggal atau dalam bahasa dayak disebut dengan bajakah tiba-tiba mencuat.
Nama bajakah, tumbuhan liar di hutan kalimantan, mendadak menjadi perhatian setelah tiga siswa SMA 2 Negeri Palangkaraya yang menemukan obat penyembuh kanker dengan tanaman tersebut.

Akar tanaman bajakah sendiri sudah digunakan masyarakat setempat sejak turun-temurun.

Bahkan salah satu warga yang mengidap kanker payudara stadium empat telah merasakan khasiat dari bajakah

Namun, di balik penemuan itu, terdapat kekhawatiran pihak guru pembimbing siswa.

Mereka takut akan banyak orang memburu pohon itu sehingga bisa merusak hutan di kalimantan Tengah.

Siapa tahu Yazid Rafli Akbar, Anggina Rafitri, dan Aysa Aurealya Maharani, sempat bertemu Anaconda. Ketika mereka mengambil tanaman hutan di pedalaman Kalteng. Nama tanaman itu Bajakah.


Tiga remaja yang kini terkenal itu lantas menjadikan Bajakah sebagai obyek penelitiannya

Diceritakan, tanaman ini dipercaya sebagai obat awet muda. Sekaligus bisa membuat umur panjang.






Tiga pelajar SMA itu pun membuat harum nama Indonesia. Mereka berhasil meraih juara dunia life sains pada ajang World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan. Mengalahkan peserta lainnya dari 22 negara.

Penelitian mereka itu  berawal dari laboratorium sekolah. Lalu dilanjutkan menggunakan tikus yang disuntik zat pertumbuhan sel tumor atau kanker. Kemudian tikus tersebut diberi air rebusan kayu Bajakah. Hasilnya, tikus itu sehat.

Guru Biologi SMA itu juga sigap. Bu Helita, guru pembimbing ketiga siswa itu terus memberi dorongan. Awal Mei 2019 penelitian dilanjutkan. Mereka memeriksakan kadar kayu Bajakah. Menggunakan laboratorium Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Hasilnya, kayu Bajakah mengandung antioksidan. Dalam jumlah yang besar. Di antaranya fenolik, steroid, tannin, alkonoid, saponin, terpenoid, hingga alkonoid.






No comments:

Post a Comment